Tertarik Breeding Domba, Bertekad Hasilkan Gen Unggul

07 Oktober 2022kunlesmana

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) sering berpesan bahwa kehadiran anak muda harus bisa memperkokoh harapan rakyat sekaligus memperkuat dunia pertanian. Hal itu penting guna menghadapi tantangan global.

Menurut SYL, pertanian menjadi sektor pembangunan yang paling siap menghadapi berbagai tantangan saat ini maupun pada masa yang akan datang. SYL optimistis, di tangan anak muda, masa depan bangsa akan lebih baik lagi. “Yang penting mereka mau melakukannya. Kami berharap pertanian Indonesia jadi lebih baik karena selama ini terbukti menjadi bantalan ekonomi,” tuturnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan, pembangunan sektor pertanian butuh peran serta milenial yang berjiwa wirausaha, kreatif, dan inovatif.

Peran itu harus ada pada mahasiswa Polbangtan Kementan. “Petani seperti itu (memiliki jiwa wirausaha tinggi, Red) yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk pertanian kita bertambah. Bahkan bisa diekspor dan diterima pasar internasional,” ujarnya.

Program magang mahasiswa pendidikan vokasi, lanjut Dedi, termasuk upaya Kementan untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan milenial.

Periode magang bagi mahasiswa semester 3 Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementan telah selesai akhir pekan lalu. Melalui magang, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan teknis di lapangan.

Selain mendapat pengayaan kompetensi, mereka diharapkan membawa semangat baru saat kembali di kampus.

Ditemui di kandang Polbangtan YoMa, Kamis (6/10/2022), Ferry Setiawan, mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi Ternak, mengaku dirinya makin bersemangat setelah kembali dari magang. “Saya makin semangat dan tak lagi bermalas-malasan. Sekarang jadi semakin aktif,” ucap Ferry antusias.

Ia mengakui, kini semakin semangat berlatih dan mencari tahu hal baru tentang dunia peternakan. Pengalaman selama magang di Bhinneka Farm Boyolali menambah motivasinya untuk menekuni dunia pertanian.

Dilahirkan dari keluarga petani, pemuda 21 tahun ini mengakui telah tertarik pada hewan ternak sejak kecil. Ia mempelajari cara beternak secara otodidak. Saat ini dia mempunyai 50 ekor domba yang dipelihara di kampungnya di Kabupaten Temangggung.

Selepas magang, Ferry juga semakin tertarik pada dunia breeding domba. “Masing-masing daerah mempunyai domba unggul. Di daerah saya ada domba super,” katanya.
Bobot domba jantan super asal Temanggung bisa mencapai 80-90 kilogram. Jika domba tersebut berbulu sutera, harga jualnya berkisar Rp 7 juta-Rp 14 juta. Sedangkan untuk indukan Rp 4 juta-Rp 7 juta. “Saya ingin breeding-kan,” ungkapnya.

Menyadari animo pasar yang tinggi, Ferry pun ingin mengembangkan bibit lokal unggul. Dia berencana melakukan perbaikan gen. Mencari gen unggul di bangsanya sendiri. Indukan dan pejantan yang bagus, kata Ferry, akan menghasilkan gen yang unggul.

Teknik breeding yang dia dapatkan di kampus dan lokasi magang telah menginspirasi Ferry untuk menetapkan target usahanya ke depan.

Semua yang dilakukan Ferry sejalan dengan harapan Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto agar magang dijadikan media penyiapan wirausahawan muda. “Kegiatan magang merupakan pengembangan kurikulum yang memfasilitasi sistem pembelajaran kampus terpadu dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelasnya.

Bambang yakin, magang dapat memperkaya khasanah keilmuan mahasiswa sekaligus menginspirasi mereka untuk terjun ke dunia pertanian sebagai wirausahawan cerdas.(*/yog) sumber: osi wida/polbangtan yoma

Jl. Magelang – Kopeng KM.7 - Magelang, Jawa Tengah
Kotak Pos 152 , Kode Pos 56101
(0292) - 364188
(0293) – 313032
Jam layanan : Senin - Kamis, Jam 7.30 - 16.00 WIB
Jam layanan : Jumat, Jam 7.30 - 16.30 WIB
© Copyright 2024- POLBANGTANYOMA - All Rights Reserved
Translate »
chevron-down