Roro Mendut, Belgian Blue Polbangtan Kementan Lahirkan Bibit Unggul

16 Oktober 2022kunlesmana

MAGELANG. Kabar gembira datang dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa) Kementan. Satu - satunya koleksi sapi betina dari bangsa Belgian Blue, Roro Mendut, melahirkan anak keduanya Sabtu (15/10/2022). Berjenis kelamin betina, anak Roro Mendut berpotensi menjadi ruminansia besar unggulan Polbangtan YoMa.

Anak Roro membawa gen dari dua bangsa sapi unggulan. Ia lahir dari persilangan alami Belgian Blue betina dan pejantan Friesian Holstein.

Seperti diketahui, Sapi Belgian Blue adalah jenis sapi berbobot raksasa yang memiliki otot-otot berukuran besar. Hal ini terlihat pada otot punggung, pinggang, dan kaki. Bobotnya dapat mencapai 1,5 ton dalam waktu dua tahun. Jumlah ini dua kali lipat dari berat sapi jenis Limosin yang hanya mencapai kisaran 600-700 kilogram dalam waktu yang sama.

Belgian Blue menghasilkan lebih banyak daging dan sedikit lemak. Persentase daging yang dihasilkan setelah dipotong dan dihilangkan tulangnya mencapai 82 persen. Daging yang dihasilkan bertekstur empuk dengan sedikit lemak.

Sedangkan, Friesian Holstein (FH) atau disebut juga Sapi Fries Hollands merupakan sapi perah dengan produksi susu tertinggi dibandingkan bangsa-bangsa sapi perah lainya. Berasal dari dataran Eropa tepatnya dari Provinsi North Holland dan West Friesland negeri Belanda, sapi FH juga memproduksi lemak susu yang rendah rata-rata 3,7 persen.

Merupakan perpaduan antara pedaging dan perah, perkembangan anak Roro akan dipantau selama 6 bulan ke depan. Hal ini dijelaskan oleh Wakil Direktur 3 Polbangtan YoMa, Budi Purwo Widiarso.

“Anak Roro Mendut yang dilahirkan secara normal ini merupakan persilangan antara sapi pedaging dan sapi perah. Anak Roro lahir dalam kondisi sehat, dengan berat lahir 25,5 kg. Perkembangan anak Roro akan dipantau selama 6 bulan ke depan untuk selanjutnya bisa ditentukan sebagai calon induk pengganti perah atau potong.” jelas Budi.

Anak Roro menjadi koleksi persilangan yang dapat menambah wawasan mahasiswa. Hal ini tentu menunjang fungsi Polbangtan YoMa dalam memfasilitasi mahasiswa mengikuti perkembangan jaman.

Mentan SYL menegaskan perguruan tinggi pertanian harus mampu menjawab tantangan pertanian saat ini. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama perguruan tinggi pertanian harus melakukan perubahan dalam upaya peningkatan produksi pangan. Pasalnya, masalah pertanian dan paradigma-paradigma pertanian sudah bergeser, sehingga perlu menemukan cara-cara baru.

“Ada tiga aspek agenda besar yang bisa dilakukan pertanian. Pertama agenda mindset dengan akademik intelektual sesuai tantangan era dan yang harus terjadi antara lain dengan menggunakan online sistem, digital sistem, frekuensi titik-titik dan mekanisasi baik,” tegasnya.

Di kesempatan yang lain, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPDMP) Kementan menyoroti perlunya mahasiswa mengembangkan diri selama menjalankan pendidikan. Diharapkan mahasiswa mengembangkan keterampilan sekaligus jiwa entrepreneurship.

“Saat yang sama petani milenial ini harus mempunyai jiwa entrepreneurship yang tinggi artinya jiwa wirausaha yang tinggi, yang bisa memberikan kesinambungan atau sustainability dari usaha pertanian itu adalah keuntungan, keuntungan itu didapatkan dari usaha pertanian yang baik, pertanian yang bagus itu bisa dilaksanakan oleh para petani milenial yang berjiwa entrepreneurship yang tinggi, artinya yaitu mempunyai kepekaan terhadap peluang-peluang keuntungan.” Terang Dedi.

Jl. Magelang – Kopeng KM.7 - Magelang, Jawa Tengah
Kotak Pos 152 , Kode Pos 56101
(0292) - 364188
(0293) – 313032
Jam layanan : Senin - Kamis, Jam 7.30 - 16.00 WIB
Jam layanan : Jumat, Jam 7.30 - 16.30 WIB
© Copyright 2024- POLBANGTANYOMA - All Rights Reserved
Translate »
chevron-down