Direktur Polbangtan YoMa Dr Bambang Sudarmanto SPt MP melalui Ketua Panitia Penyelengara bimtek, Dr drh Wida Wahidah Barokah mengatakan, materi bimtek ini meliputi smart farming dan integrated farming yang sekarang ini sedang digalakkan untuk meningkatkan SDM. Serta untuk menumbuhkan kewirausahaan muda di sektor pertanian. Serta ada tambahkan pengembangan start up komoditas pertanian.
“Dari materi-materi ini, dapat diaplikasikan kepada para petani didampingi para penyuluhnya untuk mengembangkan sektor pertanian,” terangnya.
Anggota Komisi IV DPR RI H Firman Soebagyo melalui zoom meeting mengatakan, konsep pembangunan sektor pertanian yang tepat harusnya menjadi bagian dari upaya meningkatkan potensi anak muda sebagai petani milenial.
“Bimtek ini menjadi penting, karena menjadi bagian dari percepatan regenerasi petani milenial kita agar kedepannya mampu berkreasi dan berinovasi dalam a pangan kita. Bahkan yang menarik, pangan ini merupakan bagian dari pertahanan negara. Karena ketika terjadi krisis pangan akan terjadi krisis multi di berbagai negara. Seperti dulu saat terjadi krisis ekonomi, yang berujung krisis kepercayaan dan krisis politik,” katanya.
Direktur Polbangtan YoMa Dr Bambang Sudarmanto mengatakan, sebagian besar petani yang ada sekarang merupakan petani konvensional, sehingga program pembangunan sektor pertanian salah satu upayanya meningkatkan potensi petani milenial. “Petani milenial merupakan salah satu program strategis yang diluncurkan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui kegiatan regenerasi SDM pertanian. Diharapkan, petani milenial ini mampu menjadi penggerak dan memberdayakan petani lainnya,” tuturnya.
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian ini, juga akan dilakukan kepada petani milenial di Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan.(Agus Pambudi)