Menjawab kebutuhan tenaga profesional di bidang peternakan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) kembali meluluskan 48 butcher yunior di kampus Magelang, Sabtu (3/9/2022). Hal ini merupakan upaya serius Polbangtan YoMa mencetak tenaga ahli yang kompeten.
Sebagaimana diketahui, setiap Unit Penanganan Daging (UPD) wajib mempekerjakan minimal seorang petugas sebagai penanggung jawab teknis. Dan seorang lagi sebagai tenaga ahli pemotong daging berdasarkan topografi karkas (butcher). Namun demikian, saat ini Rumah Potong Hewan (RPH) dan UPD di Indonesia belum banyak memiliki tenaga ahli yang kompeten dan bersertifikat. Hal ini justru membuka peluang tenaga asing untuk mengisi posisi tersebut.
Nah, menjawab tantangan itu Polbangtan YoMa telah melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi butcher, dilanjutkan dengan dua gelombang sertifikasi kompetensi. Gelombang pertama dilaksanakan 1-3 September 2022 diikuti 48 orang. Sedanbgkan gelombang kedua 4-6 September 2022 diikuti 21 orang, yang semuanya adalah lulusan Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan YoMa.
Setidaknya 15 kompetensi yang berhasil ditunjukkan kepada asesor dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Besar Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBPKH), dan Asosiasi Butcher Yogyakarta.
Kompetensi tersebut adalah :
Dengan sertifikat kompetensi tersebut, Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto berharap semua lulusan dapat bersaing di dunia kerja. “Polbangtan YoMa menargetkan semua lulusan mengantungi setidaknya dua sertifikat kompetensi yang dapat digunakan untuk menghadapi dunia kerja. Lulusan polbangtan harus siap kerja!” tegasnya.
Bambang menyebutkan bahwa sumber daya manusia (SDM) pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian Indonesia. Hal ini sejurus dengan perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terhadap pembangunan SDM pertanian yang mendukung produktivitas pertanian. “Adapun kunci keberhasilan peningkatan produksi komoditas pertanian adalah peningkatan produktivitas melalui dukungan sarana, prasarana, inovasi teknologi, regulasi, dan SDM pertanian yang kompeten,” ungkap Mentan SYL.
Hal ini senada dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi. Menurutnya, peningkatan kualitas SDM sangat penting dalam upaya mendongkrak produktivitas pertanian. “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM-nya. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” ujarnya. (*/yog) sumber: osi wida/polbangtan yoma.