BANYUMAS. Wirausaha berperan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Pasalnya, kewirausahaan mampu merangsang bisnis baru yang berdampak pada terbukanya lapangan kerja, peningkatan nilai tambah, dan peningkatan kualitas hidup. Tak ayal, Kementerian Pertanian (Kementan) gencar melakukan gerakan penumbuhan wirausahawan muda, salah satunya program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Baru – baru ini, Kementan telah menyeleksi Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). Mereka adalah kumpulan santri tani milenial yang berada di pondok pesantren dan terlibat dalam kegiatan pertanian.
Kementan memandang pondok pesantren mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan taraf perekonomian masayarakat di sekitarnya. Ditambah dengan meningkatnya minat santri menekuni sektor pertanian.
Hal ini oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dipandang sebagai signal yang bagus untuk mempercepat pembangunan pertanian. Ia berharap santri tani menjadi penggerak dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian dan mendorong penumbuhan serta pengembangan kapasitas pondok pesantren.
“Seorang santri di mata Kementan adalah sosok istimewa yang mencerminkan karakter yang baik dalam akhlak maupun ilmu yang memiliki potensi untuk mengembangkan sistem pertanian terintegrasi sebagai upaya mendorong kemandirian di sektor pertanian.” ungkap Mentan Syahrul.
Menurutnya, menyediakan pangan adalah tugas yang mulia. Oleh karenanya, mengelola pertanian menjadi tugas kolaboratif.
"Masing-masing dari kita bisa memainkan peran dengan memanfaatkan setiap jengkal lahan. Karena pertanian bisa dilakukan di depan rumah, bisa dilakukan lingkungan Ponpes dengan konsep urban farming," imbuhnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan untuk memajukan sektor pertanian, saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern,” katanya.
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang membekali 24 pengurus KSTM di wilayah Banyumas dengan Bimbingan Teknis Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) (7/6).
Berada di lokasi bimbingan teknis, Ketua Pelaksana PWMP Tahun 2023, Muh. Nur Khamid mengungkapkan perlunya pendampingan bagi KSTM. Antara lain agar minat santri dalam menggeluti sektor pertanian terus terjaga.
“Santri perlu kami bekali dengan ilmu kewirausahaan di bidang pertanian, karena selepas dari pondok mereka bisa langsung membuka lapangan kerja di bidang pertanian” jelas Khamid.
Pada kegiatan ini, 8 KSTM yakni KSTM Miftahul Huda 1, KSTM Alfalah, KSTM Miftahul Huda 2, KSTM El Madani, Annur Farming, Assalafiyyah Tsani Farming, Barokah Mandiri dan Sido Makmur mendapatkan pendampingan dalam menyusun rencana bisnis. Hal ini agar KSTM dapat menyusun konsep bisnis sesuai dengan sumber daya dan peluang yang tersedia.
Tak hanya itu, bimtek juga menghadirkan petani milenial sukses, Fatah Ansori, petani milenial sukses sekaligus pemilik ABITA Farm. Nantinya Ia akan mendampingi KSTM dalam mengembangkan bisnisnya. (osi).
Reporter : Dyah