MAGELANG. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menggelar Obrolan Mahasiswa Lembaga (23/1). Acara ini menjadi forum komunikasi yang paling ditunggu oleh civitas academica.
Pasalnya, mahasiswa dapat menyampaikan pertanyaan seputar perkuliahan dan kehidupan kampus kepada jajaran pimpinan Polbangtan YOMA. Begitu pula sebaliknya, lembaga yang diwakili oleh Wakil Direktur 3, Ketua Jurusan Peternakan, dan Sub Koordinator Administrasi Akademik, dapat menyampaikan kebijakan yang berlaku di lingkungan kampus.
Pembahasan seputar magang, kehidupan kampus, Tugas Akhir, PWMP, dan MBKM menjadi topik hangat yang dibicarakan di tahun ini.
Seperti diketahui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang ditujukan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Polbangtan YOMA telah menerapkan program ini sejak pertengahan Tahun 2022. Upaya ini dilakukan agar lulusan Polbangtan YOMA semakin matang dalam menghadapi kondisi riil sektor pertanian di lapangan.
Hal ini merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk menyiapkan SDM Pertanian unggul, sesuai harapan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Untuk itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi terus mendorong Polbangtan terlibat secara langsung dalam program ini.
"Kami ingin mendukung percepatan pembangunan pertanian lewat program-program, agar menghasilkan kapasitas SDM yang kompeten di era 4.0," ungkap Dedi.
Namun dalam prosesnya, beberapa mahasiswa masih mengalami kendala penerapan MBKM di lapangan. Hal ini terungkap dalam forum komunikasi yang digagas oleh Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Polbangtan YOMA.
Menanggapi ini, Ketua Jurusan Peternakan, Sumaryanto menyebutkan dirinya dan jajaran akan melakukan evaluasi.
“Tak hanya program MBKM, namun seluruh kegiatan pembelajaran akan dievaluasi. Sehingga kompetensi yang dicapai lulusan dapat sesuai dengan standar, atau melebihi’, tegasnya.
Hadir di hadapan 89 mahasiswa, Sumaryanto mengapresiasi giat ini. Ia berharap giat ini dapat meningkatkan pemahaman dua belah pihak.
“Audiensi sangat penting sebagai wadah penyaluran aspirasi mahasiswa kepada lembaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa. Menjadi informasi bagi lembaga sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan secara bersama - sama”, pungkasnya.
Ia pun menegaskan perlunya kekompakan seluruh civitas academica untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Utamanya dalam mendukung penyiapan SDM pertanian yang unggul.