DEMAK. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, mendorong petani di Kabupaten Demak untuk melakukan percepatan tanam. Ini dilakukan untuk mengejar panen yang maksimal di awal tahun 2025.
Diawali dengan Gerakan Percepatan Tanam di Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Kamis (3/10), Wamentan Sudaryono menyebut sebagian wilayah sudah memasuki musim hujan sehingga ketersediaan air dalam posisi cukup.
"Intinya, setelah panen langsung tanam kembali karena air sudah tersedia," tegasnya.
Dengan mendorong petani tanam di bulan Oktober harapannya di awal tahun 2025 akan terjadi panen raya.
“Saya datang kesini untuk memberikan semangat kepada petani supaya mempercepat tanam, sehingga produksi terus meningkat,” papar Wamentan Sudaryono.
Dalam kunjungan ini, Wamentan didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Demak, Asisten Teritorial Kasdam IV Diponegoro, Direktur Tanaman Pangan, beserta Kepala UPT Kementan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wamentan Sudaryono menyerahkan bantuan senilai 23,6 Miliar rupiah kepada Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak.
Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyerahkan bibit padi dan jagung, serta combine harvester kepada Kelompok Tani Sido Dadi dan Sido Mulyo.
Mewakili Plt. Bupati Demak, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Demak, Agus Musyafak berharap bantuan yang diterima Kabupaten Demak menjadi pemacu semangat bagi petani.
“Penyerahan bantuan hari ini semoga memotivasi dan menjadi contoh bagi kelompok tani yang lain untuk terus semangat menanam dan mengembangkan hasil pertanian yang ada di Kabupaten Demak. Dan ini menjadi bagian dari upaya kita pemerintah daerah berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” tuturnya.
Disampaikan dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, ini adalah upaya Kementan dalam mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada. (yw/os)