Magelang - Politeknik Pembangunan Pertanian (dahulu Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP) Magelang, Jawa Tengah, berninovasi memproduksi amofer padi sebagai pengganti hijauan makanan ternak (HMT) yang pada musim kemarau jumlahnya banyak berkurang.
"Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian di Indonesia yang cukup tersedia, namun umunya dibakar dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk pakan ternak," kata Budiyanto salah satu Pranata Laboratorium Pendidikan Polbangtan Magelang, Selasa.
Ia menambahkan prinsip amoniasi adalah penggunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan dalam dalam jerami padi.
Keberadaan makanan pengganti ini penting karena musim kemarau panjang menyebabkan pakan hijauan ternak menjadi berkurang.
Polbangtan Magelang sebagai salah satu lembaga pendidikan di bidang peternakan mempunyai banyak ternak sehingga harus terus berinovasi untuk pemberian pakan, salah satuya adalah pembuatan amofer jerami sebagai pengganti pakan hijauan dengan bahan utama jerami padi.
Tenaga teknis Polbangtan Magelang, Selasa (4/9) membuat amofer jerami di Laboratorium Pakan. Amofer adalah kependekan dari amoniasi dan fermentasi. Amoniasi merupakan proses perlakuan terhadap bahan pakan limbah pertanian dengan cara menambahkan bahan kimia berupa natrium hidroksida (NaOH), kalium (KOH), atau urea.
Prinsip amoniasi adalah pengunaan urea sebagai sumber amoniak yang dicampurkan dalam jerami padi, sedangkan fermentasi adalah suatu proses an-aerob (tanpa membutuhkan udara) dengan memanfaatkan campuran berapa bakteri seperti; mikroba, proteolitik, lignolitik, selulolitik, dan lipolitik.
Komposisinya adalah dengan meracik bahan jerami padi 1 ton, starbio 6 kg, urea 6 kg, dan air secukupnya. Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan starbio dan urea, kemudian taburkan campuran ke jerami tiap tumpukan 40 cm sampai dengan 60 cm, kucurkan air sampai kandungan air 10 persen hingga kelihatan basah tapi ketika diperas tidak keluar air.
Kemudian tutup rapat selama 21 hari. Setelah 21 hari disimpan, amofer siap diberikan ke ternak ruminansia besar. (budiyanto)