Magelang - Tiga mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang, Jawa Tengah antusias mengikuti seminar bertema Sektor Perunggasan ATM Hidup Petani di kampus Universita Mercu Buana Yogyakarta.
Dari seminar perunggasan yang digelar pada 14 Juli 2018, mahasiswa STPP Magelang mengaku mendapatkan banyak pengetahuan perunggasan dari narasumber yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya.
Materi yang disampaikan narasumber, menurut mahasiswa STPP Magelang, sangat mudah dipahami oleh partisipan, apalagi juga sudah disediakan data-data seperti, konsumsi daging ayam per tahun, permintaan akan daging ayam, harga daging ayam per tahun, dan berbagai standar manajemen seperti, standar pertumbuhan berat badan ayam dan lainnya.
Tampil sebagai narasumber yakni Singgih Januratmoko, S.KH, Ir. Sugiono, MP (Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH Kementerian Pertanian),dan dari PT Charoen Pokphand Tbk.
Kehadiran tiga mahasiswa STPP Magelang yang tak lama lagi bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) tersebut juga mendapat sambutan menggemberikan dari teman-teman UMBY.
Mereka mengaku senang atas kehadiran delegasi STPP Magelang dan berharap mereka bisa lebih dekat dengan sivitas akademika STPP Magelang sekaligus menjalin kerja sama antarmahasiswa peternakan Indonesia, khusunya Jawa Tengah.
Peserta yang mengikuti acara tersebut merupakan mahasiswa peternaka itu sendiri dan para alumni dari Himpunan Mahasiswa Peternakan Indonesia (Himaster)
Sebagai negara agraris, sektor pertanian dalam arti luas termasuk di bidang peternakan memang sangat penting bagi Indonesi karena melalui agrokompleksnya, Indonesia mengandalkan dalam upayanya memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Sektor peternakan ikut menentukan tingkat kesejahteraan rakyat dan fluktuasi ketahanan pangan negara. Pangan salah satunya terpenuhi dari sumber hewani yang sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh manusia.
Dilansir dari BPS bahwa pada 2016 mencapai populasi penduduk di Indonesia mencapai 258 juta jiwa. Angka tersebut menunjukkan pesatnya pertumbuhan penduduk jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu yaitu 2011 dengan angka populasi yang masih sekitar 240 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk tersebut harus diimbangi dengan penyediaan kebutuhan pangan yang semaksimal mungkin bisa dipenuhi dari Indonesia sendiri. (yudi novriadi)