Kementerian Pertanian RI ingin mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui peningkatan kualitas SDM generasi muda pertanian dari armada sekolah tinggi yang dimiliki oleh Kementan. STPP Magelang selalu berupaya mencerdaskan sumberdaya manusia pertanian dengan berbagai metode pembelajaran yang ada. Tidak hanya melalui teori yang diberikan dikelas namun juga praktikum bahkan praktik langsung di lapangan. Dalam rangka mewujudkan program tersebut mahasiswa STPP Magelang Tingkat IV diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan field trip ke Pulau Dewata Bali dalam rangka meningkatkan kompetensi mata kuliah pengolahan limbah peternakan, bioteknologi petrnakan, manajemen pelatihan, metode penelitian, perencanaan pembangunan wilayah perdesaan, serta pemberdayaan masyarakat.
Menurut Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan STPP Magelang, Bapak Gatot Adiwinarto, S.Pt., M.Si, bahwa tahun sebelumnya mahasiswa melakukan kegiatan field trip terpisah pada masing-masing mata kuliah yang dirasa kurang fokus dan tidak efektif. Mulai tahun ini field trip akan dilaksanakan sekali dalam setahun dengan tujuan agar mahasiswa lebih fokus, lebih mengetahui kegiatan agribisnis mulai dari hulu hingga hilir bahkan sampai dengan pengolahan limbah dan pasca panennya serta lebih mengenal dunia luar serta tidak hanya di ruang lingkup Kabupaten Magelang saja. Untuk tingkat I cukup di area Magelang, tingkat II di area Provinsi Jawa Tengah, tingkat III Lebih luas lagi yaitu lingkup pulau jawa, sedangkan tingkat IV yang sudah mau KIPA bisa Ke Bali biar tahu seperti apa Pulau Bali serta bagaimana kegiatan peternakan disana. Demikian penjelasan dari Kajur bapak Gatot.
Rombongan mahasiswa tingkat IV berjumlah 58 orang dengan 4 orang dosen dan 6 orang pendamping berangkat menuju lokasi sekitar pukul 22.30 Kamis malam tanggal 26 Oktober 2017 s.d 31 Oktober 2017. Tujuan pertama yaitu KUD susu Pujon yang berada di Batu, Malang. Kedatangan rombongan disambut oleh para karyawan dan juga kepala bidang humas sebagai narasumber yang menjelaskan berbagai hal mengenai KUD susu Pujon mulai dari sejarah, struktur organisasi, manajemen pengelolaan usaha, budidaya, pakan ternak, kerjasama yang dilakukan, marketing hingga pengolahan pasca panennya, hingga KUD tersebut bisa menjadi suatu koperasi yang pernah meraih penghargaan sebagai salah satu koperasi terbaik tingkat nasional. Dikarenakan faktor waktu, maka rombongan tidak berkesempatan melihat proses produksinya secara langsung walaupun ada kesempatan untuk menikmati produk olahan di kafe milik KUD tersebut sebelum beranjak ke tujuan berikutnya.
Balai Besar Pelatihan Peternakan Songgoriti menjadi tujuan kedua setalah KUD susu Pujon. Kedatangan rombongan disambut dengan antusias secara langsung oleh kepala Balai beserta jajarannya di ruang pertemuan BBPP. Setelah dijelaskan beberapa hal mengenai profil BBPP Songgoriti, serta sedikit penjelasan mengenai pemanfaatan limbah oleh bapak Waluyo selaku koordinator divisi pengolahan limbah, rombongan dibagi menjadi dua kloter agar lebih efektif. Kloter yang pertama mengikuti kepala sub divisi biogas, bapak Heru untuk diterangkan mengenai pemanfaatan biogas menjadi bahan bakar mesin mobil hingga sebagai pembangkit listrik. Yang menjadi daya tarik mahasiswa yaitu pemanfaatan biogas dari kotoran sapi dapat digunakan untuk menghidupkan mobil. Kemudian untuk kloter kedua melakukan kunjungan ke lahan peternakan BBPP bersama ahli pupuk organik plus untuk melihat langsung dan mempelajari proses pengolahan limbah menjadi biogas, pembuatan pupuk organik plus dimana pupuk tersebut menjadi produk milik BBPP Songgoriti yang sudah dipasarkan di area Jawa Timur dan sekitarnya. Pengetahuan lain yang didapat oleh mahasiswa yaitu proses budidaya dan perkandangan sapi potong dan kambing perah yang sudah terintegrasi dengan pertanian. para mahasiswa dengan antusias mengajukan berbagai diskusi untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan dibidang peengolahan limbah tersebut.
Hari berikutnya yang menjadi kunjungan ketiga yaitu Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari. Rombongan disambut di gedung auditorium BIB singosari oleh kepala bidang humas dan informasi, ibu drh Dita Retnowulan, MM. Mahasiswa dengan antusiasnya mendengarkan berbagai penjelasan mengenai profil dan kegiatan hingga kerjasama yang dijalin serta jenis-jenis hewan pejantan yang ada di BIB Singosari yang disampaikan langsung oleh kepala bidang humas dan informasi. Selain dijelaskan juga ditampilkan video proses penampungan sperma sapi jantan hingga pengemasan menjadi straw yang siap didistribusikan ke seluruh indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Beberapa diskusi pun dilontarkan oleh mahasiswa untuk lebih memahami mengenai kegiatan yang ada disana. Tidak hanya sistem klasikal saja, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melihat langsung kondisi sapi-sapi pejantan unggul hingga sarana-prasarana yang ada di BIB Singosari dengan menaiki kereta mini. Sembari berkeliling ada juga seorang narasumber yang memandu dan menjelaskan kondisi lapangan disana.
The next destinasi yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa tingkat 4 adalah pulau Bali. Rombongan dipandu oleh Guide yang kerap disapa dengan panggilan Bli mengunjungi berbagai tempat wisata alam seperti Pantai Tanjung Benoa, Pantai Water Blow Nusa Dua, hingga Pantai Pandawa yang konon sekarang paling booming di antara wisata lain di Bali karena keindahannya. Selain itu wisata belanja oleh-oleh khas bali seperti Dewata, Arjuna hingga Joger juga tidak ketinggalan. Banyak pelajaran yang didapat dari kegiatan kunjungan wisata tersebut, diantaranya nilai-nilai toleransi budaya disana yang sangat tinggi, kegiatan perekonomian yang maju, hingga pesona alam yang sungguh menarik hingga pulau bali menjadi salah satu tujuan para wisatawan mancanegara.
Kunjungan terakhir dari field trip mahasiswa tingkat 4 tahun ini yaitu di Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) sapi bali yang berlokasi di Kabupaten Jembrana. Kawasan tersebut merupakan sentra sapi bali di seluruh pulau Bali, bahkan Indonesia. Dikarenakan kepala BPTU sedang melaksanakan kegiatan lain yang tidak dapat ditinggalkan, rombongan disambut dengan antusias oleh Stafnya, Bapak Daniel G., S.ST dan staf lainnya di ruang pertemuan BPTU sapi bali. Setelah disampaikan pengantar serta maksud dan tujuan oleh bapak Kajur, kemudian disampaikan profil BPTU tersebut hingga kegiatan-kegiatan seperti proses budidaya sapi bali yang ada disana. Mahasiswa dengan penuh rasa ingin tahu juga mengajukan berbagai diskusi kepada narasumber untuk mengetahui lebih banyak hal mengenai sapi bali. kemudian rombongan melihat-lihat keadaan lapangan di BPTU tersebut sebelum akhirnya meninggalkan lokasi dan kembali ke kampus STPP Magelang dengan menempuh perjalanan jauh kurang lebih 21 jam lamanya.(agung)