Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia Grisea. Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di lahan sawah irigasi. Disentra-sentra produksi padai Jawa Barat seperti di Karawang, Subang dan Indramayu, Jawa Tengah di Pemalang, Pati, Sragen dan Banyumas; Jawa Timur di Lamongan, Jombang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang, penyakit blas banyak ditemukan berkambang di pertanaman padi sawah.
A. Teknologi Pengendalian Penyakti Blas
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakti blas seperti tanah, pengairan, kelembaban, suhu, pupuk dan ketahanan varietas. Faktor-faktor tersebut merupakan komponen epidemi penyakit yang dapat dikelola untuk tujuan pengendalian penyakit blas. Upaya untuk mengendalikan penyakit blas melalui pengelolaan komponen epidemi secara terpadu mempunyai peluang keberhasilan tinggi.
Pengendalian Penyakit Blas dengan Teknik Budidaya
B. Pencegahan
1. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi dengan menjaga kebersihan lingkungan sawah dari gulma yang mungkin menjadi inang alternatif dan membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi merupakan usaha yang sangat diajurkan mengingat patogen dapat bertahan pada inang alternatif dan sisa-sisa makanan.
2. Pemberian Kompos Jerami
Pemberian bahan organik berupa jerami sisa panen untuk penyehatan lahan harus dikomposkan lebih dulu. Pengkomposan jerami dapat menyebabkan miselia dan spora jamur mati, karena naiknya suhu selama proses dekoposisi.
Kiat-Kiat Pengendalian Penyakit Blas
Demikian pembahasan pada bincang agribisnis di Radio Fast FM
Semoga bermanfaat sebagai acuan untuk melaksanakan budidaya tanaman padai secara baik dan benar demi perolehan hasil yang baik dan maksimal.
Ariyanto & Aziz THL TBPP Kec. Tegalrejo