Lomba burung berkicau yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang bekerjasama dengan Studio Kicaumania Club (SKMC) pada (30/11) di Kota Magelang, Jawa Tengah ini sebagai agenda rutin kampus STPP tiap 35 hari sekali. Selain bertujuan menjalin silaturahmi antar kicaumania, juga ingin mengembangkan pengetahuan breeding burung agar tidak punah.
Dengan peran mahasiswa peternakan yang kebetulan ada di Kota Magelang, sedangkan pertaniannya ada di Kota Jogja, dari pihak kampus ingin mengembangkan breeding yang akan berhubungan dengan dibutuhkannya pakan ternak sehingga saling berkaitan.
Hasil lomba lagi-lagi kelas kenari dikuasai oleh duo Henry dan Faiz dari Star BC Salatiga, dengan andalkan Star Hummer yang beberapa minggu lalu juga moncer di Kacangan Boyolali, sebagai juara runner up, dan dalam kesempatan ini Star Hummer juga berhasil di posisi teratas di Kelas STPP.
“Memang beberapa minggu lalu Star Hummer sebenarnya belum layak diturunkan, karena kondisi bulunya belum sempurna karena habis mabung. Nah, sekaranglah Star Hummer siap dilombakan dan terbukti hari ini langsung mendapatkan koncer A mutlak,” ucap Faiz yang juga membawa kenari Sadewa dan Naruto yang semuanya moncer diajang ini. Selain Kelas kenari dengan membawa bendera Star BC, mereka juga moncer di Kelas Cucak Hijau yakni burung bernama Morena, dan cucak jenggot bernama Mariyuana.
Dengan membawa bendera Duta Bupati Cup Temanggung, kicaumania Temanggung bersatu menunjukkan burung jagoannya masing-masing di tiap kelas yang diikutinya. Seperti Green Boy milik Denny Bandung, berhasil kuasai lawannya di Kelas Peternakan, sehingga para juri memberikan bendera koncer A mutlak. Jimie yang juga berhasil taklukkan lawannya menggunakan gaconya Pesona III, berhasil menjadi yang terbaik di Kelas Murai Batu Peternakan. “Kami selain ingin meramaikan acara lomba burung yang diselenggarakan oleh STPP, juga ingin mensosialisasikan even kita di bulan Desember tepatnya tanggal 14 desember 2014 di alun-alun Kota Temanggung dengan tajuk Bupati Cup Temanggung, mohon dukungan dan partisipasi kicaumania seluruhnya, sehingga acara kami kelak meraih suatu kesuksesan,” ungkap Gesit yang menjadi ketua pelaksana acara tersebut.
Masih di Kelas Murai Batu, King Master milik Aryo asal Putra Persada Ambarawa, berhasil duduk di posisi runner up di kelas utama yakni Kelas STPP, “Kelebihan dari King Master diantaranya, variasi lagunya yang saat itu berhasil dibongkarnya seperti cililin, kapas tembak, lovebird, srindit, dan masih banyak lagu dibawakan dengan suara kasarkasar, sehingga menjadi perhatian para juri,” aku Aryo yang bangga memiliki King Master. Selain itu juga pemain asal kota Semarang juga merasa puas dengan kinerja juri, meski hanya mendapatkan juara 4 dengan debutannya Tequila milik Ap Manurung.
Sadis, nama burung cendet yang sudah tidak asing lagi di kalangan kicaumania Jawa Tenga, karena tiap minggunya selalu mengukir prestasi di lomba-lomba berkelas. Hari itu Sadis berhasil juga menaklukkan lawan-lawannya di Kelas Peternakan menjadi yang terunggul. “Sadis sudah banyak yang ingin meminangnya, namun harga belum sesuai dengan yang diharapkan pemiliknya. Namun tidak buru-buru dilepas dulu karena masih top form untuk lomba-lomba dahulu,” ucap Bambang Dolog mekanik Sadis di lapangannya.
“Dengan kesuksesan acara saat ini menjadikan spirit kita dari STPP akan menyelenggarakan even yang lebih besar lagi bertaraf nasional. Kebetulan dari Dinas Pertanian juga mendukung program kami ini. Mohon dukungan kicaumania seluruhnya akan misi kami bisa tercapai,” ungkap Sucipto. Spt, Msi—dosen peternakan di kampus tersebut.