KULON PROGO. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) mengisi salah satu booth pameran virtual di ASN Culture Festival 2023 (12/12). Bersama 99 exhibitors dari instansi pemerintah lainnya, Polbangtan YOMA menampilkan profil 2 pengusaha pertanian sukses di Kulon Progo, DI. Yogyakarta.
Mereka adalah Dwi Martuti Rahayu, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pawon Gendis dan Dinar Astuti Ratna Dewi, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sumber Rejeki. Keduanya merupakan pengusaha wanita yang bergerak di pengolahan produk pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi memaparkan program pembangunan sumber daya manusia pertanian. Salah satunya, regenerasi petani sebagai program utama Kementan.
“Yang menjamin pembangunan pertanian ke depan adalah petani muda. Poin kedua adalah agribisnis”, ungkap Dedi.
Menurutnya, agribisnis merupakan upaya untuk mendapatkan keuntungan yang layak dari sektor pertanian. Untuk itu Ia mendorong petani milenial yang beragribisnis. Dengan gerakan wirausaha muda pertanian, sektor pertanian akan menguatkan perekonomian negara.
“Kalau suatu negara didominasi oleh pengusaha milenial, pasti akan maju. Kalau pertanian maju maka pengusaha muda harus tampil secara maksimal”, tegasnya.
Hal ini dibuktikan dengan perjalanan usaha yang digeluti oleh Dinar Astuti Ratna Dewi. Dengan merk dagang ADANA, ia berhasil menghasilkan gula semut yang bernilai ekonomi tinggi.
“Gula batok harganya fluktuatif, jauh di bawah harga beras. Umur simpan juga lebih pendek. Dengan mengolahnya menjadi gula semut, harganya naik, dan umur simpannya lebih lama.”papar Dinar.
Ia telah memulai usaha gula semut pada tahun 1997. Dan pada tahun 2013 telah merilis 7 varian rasa. Seiring berjalannya waktu, Ia memanfaatkan tanaman biofarmaka yang banyak dibudidayakan di lingkungannya menjadi produk herbal.
Beralamat di Dusun Penggung, Desa Hargorejo, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, Dinar berhasil mengambil peluang usaha dari produk lokal. Di samping itu, Wanita berusia 40 tahun ini pun memberdayakan para penderes dan pengrajin gula batok untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Hadir di lokasi, Wakil Direktur 3 Polbangtan YOMA, Budi Purwo Widiarso mendukung apa yang telah dilakukan oleh Dinar.
“Dari ASN Culture Festival ini membuktikan kepada para penonton bahwa peran generasi muda sangat signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan lingkungan, melalui pengolahan produk pertanian.” ungkap Budi.
Dengan semangat membangun negeri, Budi yakin akan memberikan pandangan kepada Aparatur Sipil Negera untuk terus mendorong Pembangunan SDM di seluruh lini.
Gelaran ASN Culture Festival menjadi ajang bagi instansi pemerintah untuk terus berbagi informasi penguatan budaya kerja, bertukar pikiran, serta adu gagasan, untuk indonesia yang lebih baik terkait implementasi penguatan budaya kerja. (os)
