Sebagai lembaga pendidikan vokasi pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) terus berupaya meningkatkan kualitas laboratorium yang dimiliki hingga memenuhi SNI ISO/IEC 17025:2017. Di antaranya, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak serta Laboratorium Pengujian Pakan.
Wakil Direktur 2 Polbangtan YoMa drh Yudiana Rina Kusuma MP mengatakan, pembinaan laboratorium yang dimiliki terus dilakukan hingga meraih akreditasi ISO tersebut. “Kami terus berproses untuk mencapainya,” ujar Rina di sela workshop persiapan ISO 17025 Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Polbangtan YoMa, Kamis (18/3/2021).
Menurut Rina, Polbangtan YoMa ingin menerapkan manajemen mutu laboratorium sebagaimana telah dituangkan dalam renstra Polbangtan. “Maka dari itu kami mulai menjajaki hal apa saja yang dapat bersinergi dengan proses perkembangan kelembagaan menuju badan layanan umum,” tuturnya.
Terkait hal tersebut, Deputi Manager Mutu, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada Mawaddah Isgitani SP MSC menjelaskan tentang penerapan SNI ISO 17025 pada laboratorium pengujian di lembaga pendidikan.
Mawaddah mengatakan, manajemen mutu laboratorium bertujuan agar pengelolaan laboratorium lebih teratur, sistematis, efisien, terkendali, dan memudahkan dalam pelaporan.
Menurutnya, dalam suatu budaya oraganisasi, akreditasi laboratorium menjadi suatu amanat yang wajib dilaksanakan. “Yang terpenting dalam ISO 17025 adalah manajemen organisasi yang melakukan aktivitas laboratorium berupa pengujian, kalibrasi, dan sampling. Semua itu sangat menentukan dalam proses pengendalian dan penjaminan mutu hasil uji kalibrasi yang akurat dan terpercaya,” paparnya melalui Zoom meeting.
Terpisah, drh Idha Muthiah D.W MSi dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Bekasi menjelaskan, laboratorium yang terstandar ISO harus didukung dengan sumber daya manusia yang andal, sehingga bisa menghasilkan keluaran data yang akurat.
Persyaratan ISO 17025, kata Idha, tidak mempersyaratkan banyak personel. Namun, laboratorium terkait harus diikutsertakan dalam uji profisiensi oleh lembaga yang sudah menjadi provider uji profisiensi. “Setelah itu baru bisa mengajukan ISO 17025,” ungkapnya.
Source : https://radarjogja.jawapos.com/pendidikan/2021/03/23/polbangtan-yoma-menuju-laboratorium-berstandar-sni-iso-17025/