Peran pondok pesantren dalam menumbuhkan wirausahawan muda bidang pertanian, ternyata penting. Dimulai dengan menanamkan kecintaan kepada sektor pertanian, Kementerian Pertanian terus melakukan pendampingan terhadap tumbuh dan berkembangnya santri tani milenial.
Brebes merupakan salah satu dari 3 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang mendapatkan pendampingan intensif.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menambahkan, perlunya peran sekelompok anak muda yang mempunyai loyalitas dan integritas untuk memajukan sektor pertanian.
Ia pun mengajak para santri untuk bergabung dalam Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). Dengan harapan mereka dapat membangun usaha dan berkontribusi pada masyarakat melalui sektor pertanian.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial dengan menggunakan kreativitas dan inovasi. Agar ke depan, pertanian menjadi lebih modern, " tutur Dedi.
Saat ini, 8 KSTM di Kabupaten Brebes, Banyumas, dan Cilacap tengah mendapatkan pendampingan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA).
Setelah sebelumnya menyelenggarakan bimbingan teknis, Polbangtan YOMA juga memberikan pendampingan dalam penyusunan rencana bisnis, teknis budidaya, hingga pemasaran produk KSTM.
Diketahui pada kunjungan monitoring dan evaluasi program PWMP (26/7), Kurniawan, Ketua KSTM An-Nur Farming, Desa Karangjunti, Kecamatan Lorasi, Kabupaten Brebes mengatakan, program ini menjadi jembatan baginya untuk dapat mengedukasi santri tentang dunia peternakan.
”Merupakan bagian dari Pondok Pesantren An-Nur, KSTM An Nur Farming akan menjadi penggerak sektor peternakan di lingkungan pondok. Agar ke depan, santri dapat berkreativitas di bidang peternakan” jelas Kurniawan.
Dengan program PWMP, Ia dan kelompoknya akan mengembangkan usaha penggemukan domba. Ia pun telah melakukan riset lapangan, dan menetapkan usaha domba cocok untuk dikembangkan di lingkungan pondok. Menurutnya, domba mempunyai harga yang stabil dan memiliki risiko rendah.
Selain mengajak santri, pemuda berusia 25 tahun ini berencana melibatkan masyarakat sekitar dalam budidaya domba. Sehingga, program ini dinilai strategis dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar sesuai kearifan lokal di sekitar pondok pesantren.
“Secara tidak langsung, program ini juga akan memudahkan para santri ikut berkontribusi dalam memenuhi nilai gizi masyarakat sekitar," kata Kurniawan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berupaya menumbuhkan kesadaran petani milenial akan kebutuhan pangan nasional. Secara optimis, Ia menyebutkan sektor pertanian mempunyai prospek yang cerah.
Untuk itu, Ia terus mendorong perubahan paradigma sektor pertanian di mata generasi muda. “Sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh – sungguh!” tegas Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menambahkan perlunya peran sekelompok anak muda yang mempunyai loyalitas dan integritas untuk memajukan sektor pertanian.