Pemberdayaan Kelompok Tani di Lokasi Sentra Pangan merupakan rangkaian pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian dalam pendukungan terhadap pencapaian sasaran upaya khusus peningkatan produksi dan produktivitas 7 (tujuh) komoditas pangan strategis nasional yaitu padi, jagung, kedelai, aneka cabai, bawang merah, tebu dan daging sapi.
Guna mendukung dan mengawal pencapaian target peningkatan produksi tujuh komoditas strategis nasional tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bertanggung jawab dalam menyiapkan sumberdaya manusia pertanian baik penyuluh, petugas maupun petani untuk menjadi pelaku yang handal melalui gerakan pemberdayaan petani terpadu yang didukung oleh penyuluhan, pendidikan dan pelatihan.
Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu dilaksanakan melalui penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani baik poktan dan gapoktan, kelembagaan ekonomi petani atau badan usaha milik petani dalam bentuk koperasi pertanian yang didampingi dan dikawal oleh penyuluh secara teratur, sistematis dan berkelanjutan serta dibantu mahasiswa melalui sistem kerja latihan-kunjungan dan supervisi yang berbasis di BP3K sebagai rumah para petani untuk meningkatkan adopsi petani dalam memanfaatkan teknologi unggulan dan modern untuk peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani.
Gerakan Pemberdayaan Petani Terpadu melalui Pendidikan, Pelatihan dan penyuluhan ini merupakan milestone atau tonggak untuk mewujudkan kembali kejayaan sektor pertanian menuju kedaulatan pangan yang tidak berhenti sampai disini saja tetapi akan terus bergulir sejalan dengan semangat gerak dan etos para petani di Indonesia. Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Tani di Lokasi Sentra Pangan dilaksanakan pada 24.000 WKPP di 34 provinsi yang bersumber dari Dana Dekonsentrasi Pusat Penyuluhan Tahun 2016. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang sebagai salah satu UPT BPPSDMP Kementan ditugaskan melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Kelompoktani di Lokasi Sentra Pangan dan monitoring evaluasi kegiatan di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini didukung oleh seluruh unsur penting yaitu penyuluh pertanian, mahasiswa, dosen STPP dan bintara pembina desa (babinsa) diharapkan mampu menggerakkan para petani dalam mencapai keberhasilan program.
Mengawali kegiatan ini STPP Magelang melaksanakan rapat koodinasi internal awal (Kick off Meeting) gerakan pemberdayaan petani terpadu (GP2T), Selasa, 26 April 2016. Rapat dipimpin oleh Kepala Unit Penelitian kepada Masyarakat (UPPM) STPP Magelang Dr. Ir. Sujono, MP. Dalam ekspose plan yang disampaikan oleh sekretaris UPPM Drs. Akimi, MM. dijelaskan rencana aksi dan road map kegiatan di lapangan sebelum penerjunan dosen STPP sejumlah 27 orang di 27 kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini juga hadir Wakil Ketua II STPP Magelang drh. Y. Rina Kusuma, MP. yang memberikan pengarahan dengan menekankan pada efektifitas dan efisiensi kegiatan di lapangan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan maksud dan tujuan yang diharapkan. Kegiatan pengawalan gerakan pemberdayaan petani terpadu (GP2T) tingkat provinsi Jawa Tengah direncanakan akan dimulai pada minggu pertama bulan Mei hingga akhir November 2016.
Output dari kegiatan ini diharapkan dapat merealisasikan arah kebijakan pembangunan pertanian terutama dapat merealisasikan : optimalisasi peran penyuluhan dalam pendampingan program swasembada pangan di tingkat BP3K DAN WKPP, Oleh : Lutfan Makmun S.ST, MP