Agriventor 2017 adalah kompetisi penemu muda teknologi pertanian yang berupa karya penciptaan, dan atau perekayasaan serta pengembangan. Kompetensi ini diadakan oleh Kementrian Pertanian, dimana tujuan diadakannya lomba ini adalah untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi inovasi yang telah ada. Dengan kata lain, kegiatan ini merupakan ajang lomba untuk menciptakan atau memodifikaasi suatu alat yang kiranya lebih mengefisiensikan suatu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan sederhana. Kriteria inovasi yang akan dilombakan terdiri atas beberapa bidang seperti budidaya, pasca panen, keamanan pangan, pengolahan, dan pengemasan yang tentu saja masih berhubungan dengan dunia pertanian.
Melihat peluang yang ada kami mencoba menciptakan dan merekayasa suatu alat pertanian yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan produksi pertanian, dengan memanfaatkan sumber tenaga listrik yang ramah lingkungan serta mudah diperbarui. Kami menciptakan sprayer otomatis dari jerigen bekas yang bersumber listrik dari tanah liat. Kedaan di lapangan sendiri membuktikan bahwa spayer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada dalam proses produksi pertanian, namun kenyataannya sprayer otomatis yang sudah beredar selama ini harganya relative mahal sehingga masih banyak petani yang belum mampu untuk membeli sprayer otomatis ini. Kami mencoba memberi alternative bagi petani untuk bisa memiliki sprayer otomatis dengan harga yang lebih ekonomis, bahkan petani juga bisa membuatnya sendiri karena proses produksinya yang praktis dengan biaya yang minimalis .
Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Universitas dan maupun Institut ternama di seluruh Indonesia, misalnya Institut Pertanian Bogor (IPB) jawa Barat, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Hasanuddin Makassar. Sedangkan kami sendiri tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Peternakan Jawa Tengah semester 8 yang beranggotakan 4 orang yaitu Abim Amrullah Dwi Saputra, Anisah Istri Lestari, Eko Syaifudhin, dan Joko Kristiyanto. Dalam proses perencanaan hingga pembuatan sprayer otomatis ini kami dibimbing oleh drh. Pramu, M. Sc.
Peserta yang mengikuti kompetensi ini terdiri dari ratusan tim yang saling berlomba mencetuskan ide-ide inovasi teknologi di bidang pertanian. Seleksi awal adalah pengiriman proposal dan kelengkapan administrasi lomba. Rasa ragu sempat menggoyahkan keyakinan kami berempat dalam berkompetensi, namun dengan semangat, dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami berhasil masuk menjadi salah satu finalis yang lolos ke tahap selanjutnya. Uji tahap pemeragaan alat adalah seleksi yang harus kami hadapi selanjutnya, maka dengan semangat yang membara selama dua bulan lamanya kami saling bahu membahu untuk membuat sprayer otomatis dari jerigen bekas yang bersumber listrik dari tanah liat tersebut.
Hari yang mendebarakan itupun tiba, tepat pada tanggal 20 Februari 2018 kami mengikuti uji tahap pemeragaan alat yang dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta. Kami berusaha semaksimal mungkin dalam mempresentasikan dan memperagakan alat sprayer otomatis yang telah kami rangkai tersebut. Detik-detik saat pengumuman finalis yang akan lolos ke babak final menjadi momen yang sangat mendebarkan bagi kami. Keraguan kembali muncul di hati kami. Namun, kami yakin sudah melakukan yang terbaik dan sisanya biar Tuhan yang berkehendak. Saat hasil penjurian dibacakan kami tak menyangka akhirnya kami lolos menjadi salah satu finalis di babak final Agriventor . Dari 111 peserta semi-finalis Agriventor tim kami masuk 11 besar finalis Agriventor. Bahagia dan haru berbaur menjadi satu, tantangan barupun siap menunggu.
Tuhan telah menjawab doa-doa kami hingga sejauh ini itu artinya langkah dan usaha kami belum boleh berhenti sampai disini. Kami masih harus berusaha dan berjuang lebih keras lagi dari sebelumnya. Kami tahu langkah selanjutnya pasti tak akan semudah langkah sebelumnya, maka untuk mencapai titik yang kami impikan harus ada pengorbanan yang sepadan. Rencana dan strategi yang kami persiapkan pun harus lebih matang lagi. Dan kami sangat berharap semoga kedepannya kami yang akan menjadi pemenang dalam kompetisi ini.
Oleh : Eko Syaifudin