Limbah cangkang telur yang ada bukan hanya berasal dari sisa telur yang dikonsumsi manusia, namun juga dapat berasal dari limbah sisa penetasan pada industri-industri pembibitan (hatchery). Dari hasil sisa penetasan, limbah yang dihasilkan bukan hanya dalam bentuk cangkang telur, namun juga dapat berbentuk embrio yang sudah dalam keadaan mati. Potensi tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal khususnya menjadi salah satu sumber pakan untuk ternak unggas (Itik Magelang), dengan melihat dari komposisi nutrien yang terkandung dalam limbah penetasan menurut (Nurali) limbah penetasan merupakan semua sisa proses penetasan telur unggas setelah dipisahkan dari anak-anak unggas yang normal, hasil usaha penetasan unggas yang terdiri dari telur yang tidak menetas, telur yang infertil dan kerabang dari telur yang menetas kandungan atau komposisi dalam limbah penetasan telur itik.
Limbah penetasan telur itik dapat dibuat tepung, Hasil analisis dari laboraturium membuktikan bahwa dalam tepung yang berasal dari limbah itik tersebut terdapat nutrisi yaitu protein kasar 25%, lemak kasar 15,48%, serat kasar 13, 39%, abu 44,48% energi metabolis 3987 Kkal/kg, kalsium 23,42% dan fosfor 0,95%.
Cara Pembutan Tepung Limbah Penetasan
Alat :
Bahan :
Langkah Kerja :
Campuran bahan pakan yang baik adalah dengan menggunakan bekatul 20%, Jagung giling 20% dan 60% tepung limbah penetasan dan tanpa campuran bahan pakan yang lainya, dengan campuran tersebut dapat diperoleh nutrisi untuk Protein kasar 18,984% dan Energi 3638,2 kkal/kg. (Nurali, 2018).