Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan kini memproduksi pakan kelinci dan memasarkan produknya secara mandiri.
Keempat mahasiswa semester 5 itu adalah Hasrul Azhari Matondang, Arum Wulandari, Fransiskus Rahadi, Andri Nurfazri, dan Laelatul Wakhidah. Mereka memberi nama produk pakan kelinci tersebut dengan jenama (merek) Hayfeed.
Hayfeed terdiri dari bahan dasar rumput Pennisetum purpureum cv. Matt atau yang lebih dikenal petani atau peternak dengan nama rumput odot, hijauan makanan ternak (HMT) yang memiliki keunggulan tersendiri dibanding dengan rumput lainnya.
"Pakan Hayfeed, berdasarkan hasil uji lab, mengandung nutrisi serat kasar (SK) 29,63% dan protein kasar (PK) sekitar 17-19% yang sangat dibutuhkan kelinci,” jelas Hasrul dkk.
Keuntungan yang diperoleh dari pemberian pakan Hayfeed ini adalah sebagai pengganti pakan hijauan segar yang lebih berisiko mengakibatkan kelinci kembung.
“Dengan adanya Hayfeed ini, kami berharap peternak/pecinta kelinci dapat beralih menggunakan pakan hay agar lebih praktis dan mempermudah pemelihara kelinci dalam pemberian pakannya”, jelas Hasrul mewakili teman-temannya.
Pakan Hayfeed yang dijual dengan harga Rp15.000 per kemasan (500 gram ini) sudah habis terjual pada pameran produk Kewirausahaan di Polbangtan Kampus Magelang pekan lalu (8/10).
“Kami senang produk pakan ini dapat diterima dengan baik, dan direspons pembeli dengan antusias, membuat kami semakin semangat memproduksi Hayfeed dan berwirausaha produk pakan ternak”, cerita Arum.
Pakan Kelinci yang ikut dipamerkan dalam Jambore Pertanian 2019 pada Jumat (18/10), terlihat diminati oleh masyarakat, khususnya peternak kelinci.
“Kami sudah mendapat pesanan pakan 5 kg dari customer di Cikarang, hanya saja belum dapat kami penuhi dikarenakan stok hay rumput odot sudah habis,” lanjut Arum. Karena Permintaan yang semakin tinggi, Hasrul dan teman-temannya berharap untuk ke depan akan lebih berusaha memperhatikan ketersediaan bahan baku agar selalu ada sehingga Hayfeed dapat diproduksi secara kontinyu.
Kepala Badan PPSDMP Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi,M.Agr., menyampaikan kepada para mahasiswa Polbangtan YoMa saat mendatangi gerai (stand) pameran Jambore Pertanian 2019 (18/10), agar terus mengasah jiwa entrepreneurship dalam menghadapi dunia Industri yang makin modern sekarang ini.
“Usaha di bidang peternakan memiliki peluang yang cukup besar bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Kalian para mahasiswa sebagai generasi milenial hendaknya mampu menjadi penggerak untuk pengembangan dan kemajuan sektor pertanian sekaligus petani Indonesia di masa depan," pesan Prof. Dedi Nursyamsi di sela pameran. (SuciA/ PolbangtanYoMa)